Disini
aku mau ceritain tentang sahabatku yang paling aku sayang
Amaliani
Sabila Husna
Aku
kenal dia sejak pertama diterima disekolahku SMPN 7 Tambun Selatan
Wajahnya
yang mungil dengan rambutnya yang ikal serta pipi chubby yang menjadi ciri
khasnya.
Sifatnya
yang sangat baik membuat semua orang senang berteman dengannya,dia juga periang
dan selalu membuat orang lain tersenyum...
Kami
selalu bersama,saat jam istirahat,pelajaran dan saat pulang sekolah
Terkadang
orang lain menganggap kami kembar karena namaku dan dia mirip (amalia dan
amaliani)
Sepanjang
aku berteman dengannya,kami tidak pernah bertengkar...karena dia selalu
mengalah..
Sifatnya
yang terlalu baik itu mungkin alasan mengapa allah cepat memanggilnya :’)
Saat
kelas 7/1 SMP dia sering berkata “aku ingin mati sekarang”
Karena
jika meninggal saat tua nanti,dia takut memiliki dosa yang banyak.
Aku
dan teman-temanku yang lain hanya menganggap itu sepele.
Saat
kelas 8/2 SMP kelas kami berpisah,dan aku masuk pagi-dia masuk siang
Tapi
dia rela tukar kelas ke kelas pagi untuk menemaniku,walaupun kita tidak sekelas.
Dan
kami setiap hari pulang bersama,dan terkadang berangkat bersama
Kenaikan
kelas 9,ternyata kelas kami sama seperti saat kelas 7,
Kami
sangat senang bisa sekelas lagi,walaupun tidak sebangku.
Sejak
saat kelas 9 dia sering mengeluh kepalanya pusing
Kadang
dia bercerita,kalau dia sakit dia sampai kejang,
Karena
dia termasuk type orang yang suka menghibur,jadi aku dan teman-teman lain
mengaggap itu hanya bercanda,
Hingga
libur semester kelima,ia bercerita
“saat
liburan aku mainan alat dokter,namanya CT Scan”
Saat
itu aku tidak mengerti alat apa itu,dan apa fungsi dari alat itu..
Aku
dan teman-teman hanya menganggap ia iseng.
Semester
6 dia semakin sering mengalami sakit kepala
Terkadang
saat sedang bercanda,dia terdiam dan memegangi kepalanya
Jika
aku dan teman-teman lain bertanya,dia hanya menjawab
“gapapa
kok,Cuma pusing sedikit..ayo kita main lagi!”katanya sambil tersenyum
Saat
itu aku,dia,dan teman-teman les ditempat yang sama.
Karena
biaya les terlalu mahal,aku pindah di tempat les lain,
Dan
kau tau?hanya amaliani yang ikut pindah ke tempat les ku,
Menemaniku
agar aku tidak kesepian...
Berbagai
ujian penentuan kelulusan pun dimulai,
Aku
dan teman-teman mulai memikirkan,mau lanjut ke sekolah mana?
Aku
sudah memutuskan ingin masuk jurusan perawat,dan amaliani ingin menjadi dokter.
Berbagai
macam khayalan kami pun muncul...
Ketika
amaliani menjadi dokter dan aku menjadi perawatnya,
Berkhayal
kita bisa berteman selamanya...
Bekerja
di rumah sakit yang sama...
Akhirnya
kami pun lulus dengan nilai yang memungkinkan
Berpisah
untuk melanjutkan pendidikan kami..
Aku
harus meninggalkan rumah karena aku tinggal di asrama
Dan
tanpa membawa handphone,kami hanya saling memberi kabar saat aku dirumah.
Beberapa
bulan kemudian
Aku
dan teman-teman yang lain mengadakan acar kumpul bersama
Tapi
saat kami kerumahnya,ia sedang ada acara..
Berat
memang,berkumpul tanpa dia,karena dia yang paling kurindukan
Dan
pada tanggal 20 november 2010,
Seperti
biasa,saat aku dirumah aku sms dia
Walau
hanya berisi sms yang tidak peting,yang penting kami tidak lost contact
21
november 2010
Aku
mendapat sms dari nomor yang tidak dikenal
Berisi
tentang telah meninggalnya sahabat yang kami cintai AMALIANI SABILA HUSNA
Tentu
saja aku tidak percaya,karena baru semalam aku smsan dengannya
Menganggap
remeh sms itu dan melakukan aktivitas minggu seperti biasa,
Hingga
beberapa menit kemudian,sahabatku nabella memanggilku dengan mata yang sembab
Firasatku
mulai tidak enak,mengingat sms yang tadi pagi kuterima
Dan
ternyata sms itu benar...
Sahabat
yang paling ku sayangi pergi untuk selamanya,
Lututku
terasa lemas seketika..aku terduduk dan menangis sejadi-jadinya
Entah
dosa apa yang dia perbuat hingga umurnya hanya sependek ini
Aku
menyesal tidak mengukir banyak kenangan indah bersamanya
Air
mataku tidak bisa berhenti menetes.
Aku
pun bergegas kerumahnya untuk melihat
wajahnya untuk yang terakhir kali
Melihat
wajahnya yang pucat terbaring lemah...
Melihat
ia dimandikan orang lain
Melihat
tubuh mungilnya dibaluti kain kafan,
Melihat
lubang di tubuhnya yang disumpal kapas
Melihat
ia terkubur bersama dengan tanah
Aku
menangis dan tidak bisa berhenti
Menyesal
tidak bisa meminta maaf sebelum dia pergi..
Menyesal
tidak pernah melihatnya lagi,semenjak masuk asrama
Andai
waktu bisa diulang kembali,
Aku
tidak akan menyia-nyiakan waktu...
Ingin
aku mengukir lebih banyak kenangan bersamamu...
Percayalah,tak
ada yang bisa menggantikan tempatmu dihatiku
Sahabat
spesialku,
Amaliani
Sabila Husna...
Waktu
berlalu,bersumber dari info dari adiknya sendiri,
Dia
sudah terkena penyakit ini sejak semester pertengahan semester 5,
Dan
orang tuanya sama sekali tidak memberi tahukan penyakit ini..
Aku
pun menyalahkan diri sendiri lagi...
Karena
dulu aku fikir,dia tidak mau memberi tahu penyakitnya kepadaku
Tapi
ternyata,dia memang tidak tau penyakitnya sendiri..
Dengan
gejala kejang sebelum ia meninggal...
Dan
aku baru ingat saat ia bercerita tentang CT Scan
Semua
itu bukan tindakan iseng,bukan tindakan main-main
Pelajaran
syaraf mengajarkan tentang kegunaan CT Scan
Untuk
melihat atau seperti rontgen untuk otak,apakah ada kelainan atau tidak
Dan
dari informasi yang diberitahukan adiknya,
Katanya
ada pembuluh darahnya yang tersumbat di otak.
Andai
aku tau semuanya dari dulu....
Andai
aku tidak menganggap remeh saat kau merasa pusing...
Bisakah
semua kenangan yang dulu kita ulang kembali?
Bisakah
kita bermain bersama lagi?
Sahabatku,aku
benar-benar merindukanmu...
Apakah
kau tenang disana?
Maaf
jika kau terganggu karena tangisanku ini
Kau
tau,aku mudah menangis...
Maaf
:’)
0 komentar:
Post a Comment